Gibraltar Mengadopsi Mekanisme I-GRIP INTERPOL

Gibraltar Mengadopsi Mekanisme I-GRIP INTERPOL

Gibraltar Mengadopsi Mekanisme I-GRIP INTERPOL untuk Membekukan Dana Ilegal

Sistem ini akan diintegrasikan ke dalam operasi GFIU dan memberikan kemampuan untuk mengambil tindakan segera setelah transaksi mencurigakan terdeteksi.

GFIU Bermitra dengan INTERPOL

Unit Intelijen Keuangan Gibraltar (GFIU) telah mengumumkan kerja sama baru dengan INTERPOL yang akan memperkuat mekanisme anti-penipuan keuangan di Wilayah Seberang Laut Britania tersebut. Dikenal sebagai pusat lisensi utama untuk industri perjudian, Gibraltar selalu menghadapi risiko tinggi dieksploitasi oleh organisasi kriminal.

Menurut pengumuman tersebut, GFIU Gibraltar telah bekerja sama dengan sub-biro INTERPOL setempat dan akan memanfaatkan mekanisme Global Rapid Intervention of Payments (I-GRIP) milik organisasi internasional tersebut untuk mencegah penipuan keuangan.

Mekanisme ini memungkinkan Gibraltar mengidentifikasi aktivitas kriminal dengan lebih baik dan membekukan dana ilegal tepat waktu. Dengan demikian, pemerintah dapat memulihkan uang yang diperoleh secara ilegal sebelum dicuci atau dipindahkan hingga sulit dilacak.

Sebagai informasi, I-GRIP dirancang khusus untuk memungkinkan pembekuan dana kriminal secara cepat. Sistem ini akan terintegrasi ke dalam operasi GFIU dan memberikan kemampuan untuk segera bertindak begitu transaksi mencurigakan terdeteksi.

Selain itu, kemitraan ini akan memberikan kesempatan bagi Unit Intelijen Keuangan untuk berkolaborasi dengan komunitas internasional yang lebih luas dalam memberantas kejahatan keuangan bersama INTERPOL.

Gibraltar Mengakui Pentingnya Pencegahan Kejahatan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Gibraltar dikenal sebagai pusat lisensi utama untuk perjudian daring. Wilayah serupa sering kali menghadapi tuduhan lemahnya pengawasan dan kurangnya regulasi yang ketat.

Meskipun pernah mendapat kritik serupa, Gibraltar baru-baru ini berhasil keluar dari daftar abu-abu Financial Action Task Force (FATF). Daftar ini mencakup wilayah yang dianggap memiliki risiko tinggi dalam hal pencucian uang (AML) dan pendanaan terorisme (CTF).

Keluar dari daftar abu-abu merupakan kemenangan besar bagi Gibraltar.

Sementara itu, perjanjian baru dengan INTERPOL sejalan dengan komitmen GFIU dalam memberantas kejahatan dan korupsi. Unit ini menegaskan kembali tekadnya untuk mencegah pelaku kriminal mengeksploitasi sistem keuangan untuk mencuri uang.

Karena kejahatan penipuan terus berkembang, GFIU berjanji untuk terus berinvestasi dalam teknologi modern dan tetap selangkah lebih maju dalam memerangi penipuan.

Alat Penting untuk Memerangi Kejahatan

Edgar Lopez, direktur GFIU, mengomentari kerja sama dengan INTERPOL dan menyebutnya sebagai langkah maju dalam meningkatkan kemampuan unit keuangan dalam menangani kejahatan ekonomi serta mencegah dana ilegal menghilang dari jangkauan.

“Dengan menggabungkan I-GRIP dan kekuatan kami dalam mengeluarkan perintah penangguhan, kami memperkuat pertahanan keuangan kami, memastikan bahwa para kriminal tidak dapat mengambil keuntungan dari aktivitas mereka. Yang lebih penting, kami meningkatkan dukungan bagi para korban dengan meningkatkan peluang pemulihan aset.”
– Edgar Lopez, Direktur GFIU

Sementara itu, Richard Ullger, komisaris polisi di Kepolisian Kerajaan Gibraltar, menekankan pentingnya pencegahan kejahatan keuangan dengan segala cara. Ia memuji penerapan I-GRIP dalam strategi penegakan hukum Gibraltar dan menyatakan bahwa mekanisme ini akan menjadi alat yang sangat penting.